Kami Membeli Minyak Nilam dengan Kualifikasi sebagai berikut :
- PA > 30
- PH < 8 akan lebih bagus lagi jika PH nya di bawah 5. ini akan memiliki harga yang lebih tinggi.
Silahkan kontak0813 2040 1187
-------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------
Pembeli Minyak Nilam 2015 - 2016 enurut Tjiptono (2005:366) bahwa enam konsep inti mengenai obyek penggukuran kepuasan konsumen, yaituCara untuk mengukur kepuasan konsumen adalah Pertama, langsung menanyakan kepada konsumen seberapa puas mereka dengan produk / jasa dari perusahaan yang bersangkutan. Kedua, menilai dan membandingkannya dengan produk / jasa dari pesaing.
2. Dimensi kepuasan konsumen
Meminta kepada konsumen untuk menilai produk / jasa berdasarkan item-item spesifik seperti kecepatan layanan, fasilitas, keramahan pegawai dan menentukan dimensi-dimensi yang paling penting dalam kepuasan konsumen.
3. Konfirmasi harapan (Corfirmation of Expectation)
Kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan berdasarkan kesesuaian antara harapan konsumen dengan kinerja produk perusahaan. Konsumen akan merasakan perubahan sesuai yang dirasakan setelah mengkonsumsi Nutrilite dari ketahanan dan performa produk.
4. Minat pemebelian ulang (Repurchase Intent)
Kepuasan diukur secara keseluruhan dan menayakan kepada konsumen apakah akan membeli ulang produk. Setelah melakukan pembelian
dan mengkonsumsi mengalami perubahan konsumen akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.
5. Kesedian merekomendasi (Willingness to Recommend)
Kesediaan konsumen untuk merekomendasikan produk kepada teman atau keluarga. Apa bila ada teman atau keluarga yang mengalami sesuatu hal yang sama maka konsumen Nutrilite akan merekomendasi untuk menggunakan produk Nutrilite dari Amway.
6. Ketidakpuasan konsumen (Customer Dissatisfaction)
Aspek ketidakpuasan konsumen meliputi: Komplain, retur (pengembalian produk), biaya garansi, produk recall (penarikan produk dari pasar), getok tular negative, dan defection (konsumen yang beralih ke pesaing). Ketidak puasan konsumen ditandai dengan tidak sesauinya harapan konsumen terhadap produk yang dipakainya.
2.1.4 Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen:
Menurut Kotler (1997:45) mengidentifikasi 4 metode untuk mengukur kepuasan Konsumen, yaitu sebagai berikut:
1. Sistem keluhan dan saran.
Setiap perusahaan yang beorientasi pada pelanggan (customer- oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yandigunakan bisa meliputi kotak saran yang diletakan pada tempat-tempat yang strategis, menyediakan kartu komentar, menyedikan saluran telepon khusus (customer hot lines), dan lain-lain. Alur informasi yang diperoleh melalui metode ini meberikan banyak gagasan, ide-ide baru, masukan yang baik dan berharga bagi perusahaan, sehingga memungkinkan untuk dapat bergerak, bereaksi lebih cepat dan tanggap untuk menyesuaikan masalah yang timbul.
2. Survai kepuasan pelanggan
Pembeli Minyak Nilam 2015 - 2016 Perusahaan yang responsive dalam mengukur kepuasan pelanggan dengan mengandalkan survai berkala. Perusahaan mengirimkan daftar pertanyaan (kuesioner) atau menelpon suatu kelompok acak dari pembeli untuk mengetahui perasaan mereka terhadap berbagi aspek kinerja perusahaan. Perusahaan juga menanyakan pendapat pembeli terhadap kinerja saingannya. Sehingga diharapakan melalui metode ini, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik (feed back) secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggan.
3. Ghost shopping
Metode ini dilakukan dengan mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan / pembeli dari produk perusahaan dan pesaing, kemudian melaporkan mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam membeli produk tersebut. Ghost shopper juga mengamati carperusahaan dan pesaing melayani permintaan, menjawab pertanyaan dan menangapi keluhan pelanggan.
4. Lost customer analysi
Perusahaaan berusaha menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah pindah pemasok agar dapat memehami mengapa hal itu terjadi dan dapat mengambil / menyempurnakan kebijakan selanjutnya.
2.2 Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya termasuk didalamnya keawetan, keandalan, ketetapan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut bernilai lainya (Kotler, 2002:142). Kualitas produk dimulai dengan kebutuhan pelanggan dan diakhiri dengan kepuasan pelanggan. Setiap perusahaan harus memperhatikan dan mengawasi sikap hal dan setiap kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas dari produknya mulai pembelian bahan baku sampai produk tersebut dikonsumsi oleh konsumen. Faktor yang mempengaruhi kualitas produk adalah proses produksi atau pembuatannya, aspek penjualan, perubahan permintaan konsumen dan peranan inpeksinya (Setyowati, 2007:20). Menurut Prawirosentono (2002:6) kualitas atau mutu suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkuatan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuasakan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan. Sifat khas kualitas produyang “andal” harus mempunyai multi dimensi karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaaat yang besar bagi konsumen. Secara umum, dimensi spesifikasi mutu produk dapat dibagi sebagai berikut:
1. Kinerja (Performance)
Kinerja suatu produk harus dicantumkan pada labelnya, misalnya isi, berat, kekentalan, komposisi, serta lama hidup penggunaan.
2. Keistimewaan (Types of features)
Produk bermutu yang mempunyai keistimewaan khusus dibandingkan dengan produk lain. Nutrilite adalah produk nutrisi dan kesehatan yang terbuat dari bahan alami sehingga aman dikonsumsi dalam waktu jangka panjang.
3. Kepercayaan dan waktu (Reability and Durability)
Produk yang bermutu baik adalah produk yang mempunyai kinerja yang konsisten baik dalam batas-batas perawatan normal. Dalam hal ini di setiap produk tercantum tanggal pembuatan dan tanggal kadaluwarsa produk.
4. Mudah dirawat dan diperbaiki (Maintainability and serviceability)
Produk bermutu baik harus pula memenuhi kebutuhan untuk diperbaiki atau dirawat. Dimensi ini merupakan ukuran mudahnya dirawat sehingga barang tersebut dapat beroperasi secara baik.
5. Sifat Khas (Sensory characteristic)
Untuk beberpa jenis produk mudah dikenal dari wanginya, bentuknya, rasanya atau suaranya. Dimensi ini memberikan citra tersendiri pada mutu produk tersebut.
6. Penampilan dan Citra Etis
Dimensi lain dari produk yang bermutu adalah persepsi konsumen atas suatu produk. Misalnya betapa ramah dan cepat pelayanan terhadap konsumen.
2.3 Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas hal tersebut untuk memenuhi harapan konsumen (Santoso,
2003:116). Kotler (2000:67), menyatakan kualitas pelayanan keseluruhan ditentukan oleh kesesuaian keinginan yang dihasilkan dari perbandingan keinginan dan kinerja yang disarankan konsumen.
Berdasarkan pemahaman di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan merupakan keunggulan yang dirasakan oleh konsumen terhadap suatu produk/jasa dari perbandingan antara keinginan dan kinerja yang dirasakan konsumen setelah melakukan pembelian produk/jasa. Dalam menentukan tingkat kualitas pelayanan ada faktor yang memepengaruhi yaitu pelayanan yang diharapkan (expected service) dan pelayanan yang dirasakan (persived service). Dalam hal ini, apabila pelayanan yang diharapkan sesuai dengan harapan konsumen maka kualitas pelayanan yang diberikan tersebut dinilai memuaskan
(Kotler,2002:29).Baik dan buruknya kualitas pelayanan tergantung dari persepsi konsumen terhadap pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menyesuaikan kualitas pelayanan yang diberikan dengan harapan yang diinginkan konsumen. Keputusan untuk konsumen melakukan pembelian tergantung dari penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan yang dihasilakan perusahaan, semakin kualitas pelayanan yang diberikan memuaskan konsumen maka konsumen akan melakukan pembelian kembali terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan atau konsumen akan menjadi konsumen potensial. Namun apabila kualitas pelayanan yang diberikan mengecewakan konsumen, maka konsumen akan membeli produk dari perusahaan lain yang dirasa lebih memuaskan.
2.3.1 Dimensi Kualitas Pelayanan
Untuk dapat bertahan dalam persaingan, perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan sangat penting bagi kelangsungan perusahaan.
Semakin memuaskan kualitas pelayanan yang diberikan, maka akan tercipta loyalitas terhadap produk yang dihasilkan perusahaan tersebut, namunapabila pelayanan tersebut dinilai tidak sesuai dengan harapan konsumen maka perusahaan tersebut akan kalah dalam persaingan dengan perusahaan lain, karena konsumen akan lari ke perusahaan lainnya.
Tjiptono (2004:58), kualitas pelayanan dibagi menjadi lima dimensi besar yaitu:
a. Keandalan, untuk mengukur kemampuan penyedia jasa dalam memberikan jasa yang tepat dan dapat diandalkan. Penyedia jasa harus mampu memberikan pelayanan yang telah dijanjikan secara akurat, dapat dipercaya dan diandalkan. Kinerja harus sesuai dengan harapan konsumen yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua konsumen, tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan akurasi yang tinggi.
Pembeli Minyak Nilam 2015 - 2016 Daya tanggap, untuk membantu dan memberikan pelayanan kepada konsumen dengan cepat. Penyedia jasa/produk terutama stafnya harus bersedia membantu serta memberikan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan konsumen. Dimensi ini menekankan pada sikap dari penyedia jasa/produk yang penuh perhatian, tepat dan cepat dalam pelayanan. Yakni menghadapi permintaan, pertanyaan, keluhan dan masalah konsumen dengan penyampaian informasi yang jelas. Memberikan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
2. Dimensi kepuasan konsumen
Meminta kepada konsumen untuk menilai produk / jasa berdasarkan item-item spesifik seperti kecepatan layanan, fasilitas, keramahan pegawai dan menentukan dimensi-dimensi yang paling penting dalam kepuasan konsumen.
3. Konfirmasi harapan (Corfirmation of Expectation)
Kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan berdasarkan kesesuaian antara harapan konsumen dengan kinerja produk perusahaan. Konsumen akan merasakan perubahan sesuai yang dirasakan setelah mengkonsumsi Nutrilite dari ketahanan dan performa produk.
4. Minat pemebelian ulang (Repurchase Intent)
Kepuasan diukur secara keseluruhan dan menayakan kepada konsumen apakah akan membeli ulang produk. Setelah melakukan pembelian
dan mengkonsumsi mengalami perubahan konsumen akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.
5. Kesedian merekomendasi (Willingness to Recommend)
Kesediaan konsumen untuk merekomendasikan produk kepada teman atau keluarga. Apa bila ada teman atau keluarga yang mengalami sesuatu hal yang sama maka konsumen Nutrilite akan merekomendasi untuk menggunakan produk Nutrilite dari Amway.
6. Ketidakpuasan konsumen (Customer Dissatisfaction)
Aspek ketidakpuasan konsumen meliputi: Komplain, retur (pengembalian produk), biaya garansi, produk recall (penarikan produk dari pasar), getok tular negative, dan defection (konsumen yang beralih ke pesaing). Ketidak puasan konsumen ditandai dengan tidak sesauinya harapan konsumen terhadap produk yang dipakainya.
2.1.4 Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen:
Menurut Kotler (1997:45) mengidentifikasi 4 metode untuk mengukur kepuasan Konsumen, yaitu sebagai berikut:
1. Sistem keluhan dan saran.
Setiap perusahaan yang beorientasi pada pelanggan (customer- oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yandigunakan bisa meliputi kotak saran yang diletakan pada tempat-tempat yang strategis, menyediakan kartu komentar, menyedikan saluran telepon khusus (customer hot lines), dan lain-lain. Alur informasi yang diperoleh melalui metode ini meberikan banyak gagasan, ide-ide baru, masukan yang baik dan berharga bagi perusahaan, sehingga memungkinkan untuk dapat bergerak, bereaksi lebih cepat dan tanggap untuk menyesuaikan masalah yang timbul.
2. Survai kepuasan pelanggan
Pembeli Minyak Nilam 2015 - 2016 Perusahaan yang responsive dalam mengukur kepuasan pelanggan dengan mengandalkan survai berkala. Perusahaan mengirimkan daftar pertanyaan (kuesioner) atau menelpon suatu kelompok acak dari pembeli untuk mengetahui perasaan mereka terhadap berbagi aspek kinerja perusahaan. Perusahaan juga menanyakan pendapat pembeli terhadap kinerja saingannya. Sehingga diharapakan melalui metode ini, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik (feed back) secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggan.
3. Ghost shopping
Metode ini dilakukan dengan mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan / pembeli dari produk perusahaan dan pesaing, kemudian melaporkan mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam membeli produk tersebut. Ghost shopper juga mengamati carperusahaan dan pesaing melayani permintaan, menjawab pertanyaan dan menangapi keluhan pelanggan.
4. Lost customer analysi
Perusahaaan berusaha menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah pindah pemasok agar dapat memehami mengapa hal itu terjadi dan dapat mengambil / menyempurnakan kebijakan selanjutnya.
2.2 Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya termasuk didalamnya keawetan, keandalan, ketetapan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut bernilai lainya (Kotler, 2002:142). Kualitas produk dimulai dengan kebutuhan pelanggan dan diakhiri dengan kepuasan pelanggan. Setiap perusahaan harus memperhatikan dan mengawasi sikap hal dan setiap kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas dari produknya mulai pembelian bahan baku sampai produk tersebut dikonsumsi oleh konsumen. Faktor yang mempengaruhi kualitas produk adalah proses produksi atau pembuatannya, aspek penjualan, perubahan permintaan konsumen dan peranan inpeksinya (Setyowati, 2007:20). Menurut Prawirosentono (2002:6) kualitas atau mutu suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkuatan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuasakan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan. Sifat khas kualitas produyang “andal” harus mempunyai multi dimensi karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaaat yang besar bagi konsumen. Secara umum, dimensi spesifikasi mutu produk dapat dibagi sebagai berikut:
1. Kinerja (Performance)
Kinerja suatu produk harus dicantumkan pada labelnya, misalnya isi, berat, kekentalan, komposisi, serta lama hidup penggunaan.
2. Keistimewaan (Types of features)
Produk bermutu yang mempunyai keistimewaan khusus dibandingkan dengan produk lain. Nutrilite adalah produk nutrisi dan kesehatan yang terbuat dari bahan alami sehingga aman dikonsumsi dalam waktu jangka panjang.
3. Kepercayaan dan waktu (Reability and Durability)
Produk yang bermutu baik adalah produk yang mempunyai kinerja yang konsisten baik dalam batas-batas perawatan normal. Dalam hal ini di setiap produk tercantum tanggal pembuatan dan tanggal kadaluwarsa produk.
4. Mudah dirawat dan diperbaiki (Maintainability and serviceability)
Produk bermutu baik harus pula memenuhi kebutuhan untuk diperbaiki atau dirawat. Dimensi ini merupakan ukuran mudahnya dirawat sehingga barang tersebut dapat beroperasi secara baik.
5. Sifat Khas (Sensory characteristic)
Untuk beberpa jenis produk mudah dikenal dari wanginya, bentuknya, rasanya atau suaranya. Dimensi ini memberikan citra tersendiri pada mutu produk tersebut.
6. Penampilan dan Citra Etis
Dimensi lain dari produk yang bermutu adalah persepsi konsumen atas suatu produk. Misalnya betapa ramah dan cepat pelayanan terhadap konsumen.
2.3 Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas hal tersebut untuk memenuhi harapan konsumen (Santoso,
2003:116). Kotler (2000:67), menyatakan kualitas pelayanan keseluruhan ditentukan oleh kesesuaian keinginan yang dihasilkan dari perbandingan keinginan dan kinerja yang disarankan konsumen.
Berdasarkan pemahaman di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan merupakan keunggulan yang dirasakan oleh konsumen terhadap suatu produk/jasa dari perbandingan antara keinginan dan kinerja yang dirasakan konsumen setelah melakukan pembelian produk/jasa. Dalam menentukan tingkat kualitas pelayanan ada faktor yang memepengaruhi yaitu pelayanan yang diharapkan (expected service) dan pelayanan yang dirasakan (persived service). Dalam hal ini, apabila pelayanan yang diharapkan sesuai dengan harapan konsumen maka kualitas pelayanan yang diberikan tersebut dinilai memuaskan
(Kotler,2002:29).Baik dan buruknya kualitas pelayanan tergantung dari persepsi konsumen terhadap pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menyesuaikan kualitas pelayanan yang diberikan dengan harapan yang diinginkan konsumen. Keputusan untuk konsumen melakukan pembelian tergantung dari penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan yang dihasilakan perusahaan, semakin kualitas pelayanan yang diberikan memuaskan konsumen maka konsumen akan melakukan pembelian kembali terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan atau konsumen akan menjadi konsumen potensial. Namun apabila kualitas pelayanan yang diberikan mengecewakan konsumen, maka konsumen akan membeli produk dari perusahaan lain yang dirasa lebih memuaskan.
2.3.1 Dimensi Kualitas Pelayanan
Untuk dapat bertahan dalam persaingan, perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan sangat penting bagi kelangsungan perusahaan.
Semakin memuaskan kualitas pelayanan yang diberikan, maka akan tercipta loyalitas terhadap produk yang dihasilkan perusahaan tersebut, namunapabila pelayanan tersebut dinilai tidak sesuai dengan harapan konsumen maka perusahaan tersebut akan kalah dalam persaingan dengan perusahaan lain, karena konsumen akan lari ke perusahaan lainnya.
Tjiptono (2004:58), kualitas pelayanan dibagi menjadi lima dimensi besar yaitu:
a. Keandalan, untuk mengukur kemampuan penyedia jasa dalam memberikan jasa yang tepat dan dapat diandalkan. Penyedia jasa harus mampu memberikan pelayanan yang telah dijanjikan secara akurat, dapat dipercaya dan diandalkan. Kinerja harus sesuai dengan harapan konsumen yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua konsumen, tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan akurasi yang tinggi.
Pembeli Minyak Nilam 2015 - 2016 Daya tanggap, untuk membantu dan memberikan pelayanan kepada konsumen dengan cepat. Penyedia jasa/produk terutama stafnya harus bersedia membantu serta memberikan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan konsumen. Dimensi ini menekankan pada sikap dari penyedia jasa/produk yang penuh perhatian, tepat dan cepat dalam pelayanan. Yakni menghadapi permintaan, pertanyaan, keluhan dan masalah konsumen dengan penyampaian informasi yang jelas. Memberikan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
Kami sedang mencari pembeli Minyak nilam yang kami miliki dengan kadar PA 49,75%. Setiap bulannya kami bisa mensupply sebanyak 10 ton.
ReplyDeleteSilahkan hubungi kami di 08117555557 (Hendrick).
Terima kasih.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletekami mencari pembeli minyak nilam dengan kapasitas 1 ton perbulan untuk hasil uji lab bisa kami kirim klo bpk berminat
ReplyDeletecp 081340751800
Pembeli minyak nilam kesannya gak jelas?
ReplyDeleteKenapa bisa seperti itu ya?
Apa minyak nilam barang ilegal?
Saya juga punyak minyak nilam klo mau
ReplyDeleteHub no saya
085372267539
Minyk nilam kualitas ekspor lansung dri penyulingan , cri pembeli serius . Contc nomor kmi 081351501571
ReplyDelete081341501571
ReplyDelete081341501571
ReplyDeleteMinyk nilam kualitas ekspor lansung dri penyulingan , cri pembeli serius . Contc nomor kmi 081351501571
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaya mejual minyak nilam pa 41% dan ph 5 hubungi saya nama Said 085213912949
ReplyDeleteSaya tim pemasaran minyak nilam klo memang serius hub sy agus
ReplyDelete- 082226789266
- 085741086686
Saya tim pemasaran minyak nilam klo memang serius hub sy agus
ReplyDelete- 082226789266
- 085741086686
Ketika saya browsing di laman manapun,tentang harga minyak nilam baik pembeli maupun penjual kesannya TERTUTUP,tidak mau share harga.Seperti halnya laman ini,sang pembeli atsiri nilam pun tidak membuka harga.Keterbukaan harga masih kental sekali.Mestinya bisa di sampaikan ke calon penjual:kami akan beli minyak nilam anda sekian bila speknya begini,kalau speknya berbeda kami akan beli dengan harga lain lagi.Semoga masukan ini bisa membuat komunitas atsiri nilam lebih kompak.
ReplyDeleteSilahkan hubungi kami di Wa 085298405479
ReplyDeleteMenyediakan beberapa ton setiap bulannya.
Kami mencari pembeli minyak nilam 1ton perbulan. Hasil petani wilayah prov. Jambi kab. Merangin
ReplyDeleteHubungi di WA 085368974409
Saya Ada juga minyak nilam mau jual kalau Ada pembeli serius wilayah medan Sumatra utara hub 085373111131
ReplyDeletesaya ada minyak nilam kualitas ekspor hubungi 082191830607 harga cocok .....angkut....
ReplyDeleteSaya dari maluku baru mulai penyulingan minyak nilam, hubungi 082312197084
ReplyDeleteSaya punya minyak nilam super dan sare merah. Bisa hubungi wa 082312197084
ReplyDeleteSaya punya minyak nilam super dan sare merah. Bisa hubungi wa 082312197084
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaya punya Minyak Nilam dan ingin menjualnya. Hasil dari kawan-kawan grup petani kami. Hubungi WA 0812 19515931
ReplyDelete